KONSEP KEBIDANAN
Langkah
2. Identifikasi Data dasar
Ø Diagnosa
-
Bayi umur 1 hari dengan Omfalokel
Ø Masalah
-
Terdapat usus dan Organ perut lainnya
yang menonjol keluar dinding perut di sekitar umbilicus.
Langkah 3. Identifikasi
Diagnosa/Masalah Potensial dan Antisipasi
Penanganan
Ø Diagnosa
dan masalah Potensial
-
Komplikasi
dini adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang
telanjang.
-
Kekurangan
nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balans cairan dan nutrisi yang adekuat
misalnya dengan nutrisi parenteral.
-
Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi
kurang dan pemasangan ventilator yang lama.
-
Nekrosis.
-
Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin
disertai kelainan bawaan lain yang
memperburuk prognosis.
Ø Antisipasi penanganan
-
Tindakan
yang dapat dilakukan ialah dengan melindungi kantong omfalokel dengan cairan
anti septik misalnya betadin dan menutupnya dengan kain dakron agar tidak
tercemar.
-
persiapan
untuk merujuk ke Rumah Sakit untuk segera dilakukan pembedahan menutup
omfalokel agar tidak terjadi cedera pada usus dan infeksi perut.
Langkah
4. Menetapkan Tindakan Kolaborasi dan Konsultasi
-
perlunya
Kolaborasi dengan Dokter Anak untuk melakukan tindakan.
Langkah 5. Intervensi/Rencana Asuhan
-
Tempatkan bayi pada ruangan yang asaeptik dan
hangat untuk mencegah kehilangan cairan, hipotermi dan infeksi.
-
Posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut untuk
menghindari bayi menagis dan air swallowing. Posisi kepala sebaiknya
lebih tinggi untuk memperlancar drainase.
-
Lakukan penilaian ada/tidaknya distress
respirasi yang mungkin membutuhkan alat bantu ventilasi seperti intubasi
endotrakeal. Beberapa macam alat bantu ventilasi seperti mask tidak dianjurkan
karena dapat menyebabkan masuknya udara kedalam traktus gastrointestinal.
-
Pasang pipa nasogastrik atau pipa
orogastrik untuk mengeluarkan udara dan cairan dari sistem usus sehingga dapat
mencegah muntah, mencegah aspirasi, mengurangi distensi dan tekanan
(dekompresi) dalam sistem usus sekaligus mengurangi tekanan intra abdomen,
demikian pula perlu dipasang rectal tube untuk irigasi dan untuk dekompresi
sistem usus.
-
Pasang kateter uretra untuk mengurangi distensi
kandung kencing dan mengurangi tekanan intra abdomen.
-
Pasang jalur intra vena (sebaiknya pada
ektremitas atas) untuk pemberian cairan dan nutrisi parenteral sehingga dapat
menjaga tekanan intravaskuler dan menjaga kehilangan protein yang mungkin
terjadi karena gangguan sistem usus, dan untuk pemberian antibitika broad
spektrum.
-
Lakukan monitoring dan stabilisiasi suhu,
status asam basa, cairan dan elektrolit.
-
Pada omphalokel, defek ditutup dengan suatu
streril-saline atau povidone -iodine soaked gauze, lalu ditutup lagi dengn
suatu oklusif plastik dressing wrap atau plastik bowel bag. Tindakan harus
dilakukan ekstra hati hati diamana cara tersebut dilakukan dengan tujuan
melindungi defek dari trauma mekanik, mencegah kehilangan panas dan mencegah
infeksi serta mencegah angulasi sistem usus yang dapat mengganggu suplai aliran
darah.
-
Periksa darah lain seperti fungsi ginjal,
glukosa dan hematokrit perlu dilakukan guna persiapan operasi bila diperlukan.
-
Evaluasi adanya kelainan kongenital lain yang
ditunjang oleh pemeriksaan rongent thoraks dan ekhokardiogram.
-
Bila bayi akan dirujuk sebaiknya bayi
ditempatkan dalam suatu inkubator hangat dan ditambah oksigen.
Langkah 6.
Implementasi/Pelaksanaan
-
Menempatkan bayi pada ruangan yang asaeptik dan
hangat untuk mencegah kehilangan cairan, hipotermi dan infeksi.
-
Mengatur Posisi bayi senyaman mungkin dan lembut
untuk menghindari bayi menagis dan air swallowing. Posisi kepala
sebaiknya lebih tinggi untuk memperlancar drainase.
-
Melakukan penilaian ada/tidaknya distress
respirasi yang mungkin membutuhkan alat bantu ventilasi seperti intubasi
endotrakeal. Beberapa macam alat bantu ventilasi seperti mask tidak dianjurkan
karena dapat menyebabkan masuknya udara kedalam traktus gastrointestinal.
-
Memasang
pipa nasogastrik atau pipa orogastrik untuk mengeluarkan udara dan
cairan dari sistem usus sehingga dapat mencegah muntah, mencegah aspirasi,
mengurangi distensi dan tekanan (dekompresi) dalam sistem usus sekaligus
mengurangi tekanan intra abdomen, demikian pula perlu dipasang rectal tube
untuk irigasi dan untuk dekompresi sistem usus.
-
Memasang
kateter uretra untuk mengurangi distensi kandung kencing dan mengurangi
tekanan intra abdomen.
-
Memasang
jalur intra vena (sebaiknya pada ektremitas atas) untuk pemberian cairan
dan nutrisi parenteral sehingga dapat menjaga tekanan intravaskuler dan menjaga
kehilangan protein yang mungkin terjadi karena gangguan sistem usus, dan
untuk pemberian antibitika broad spektrum.
-
Melakukan monitoring dan stabilisiasi
suhu, status asam basa, cairan dan elektrolit.
-
Pada omphalokel, defek ditutup dengan suatu
streril-saline atau povidone -iodine soaked gauze, lalu ditutup lagi dengn
suatu oklusif plastik dressing wrap atau plastik bowel bag. Tindakan harus
dilakukan ekstra hati hati diamana cara tersebut dilakukan dengan tujuan
melindungi defek dari trauma mekanik, mencegah kehilangan panas dan mencegah
infeksi serta mencegah angulasi sistem usus yang dapat mengganggu suplai aliran
darah.
-
Periksa darah lain seperti fungsi ginjal,
glukosa dan hematokrit perlu dilakukan guna persiapan operasi bila diperlukan.
-
Mengevaluasi adanya kelainan kongenital lain
yang ditunjang oleh pemeriksaan rongent thoraks dan ekhokardiogram.
-
Bila bayi akan dirujuk sebaiknya bayi
ditempatkan dalam suatu inkubator hangat dan ditambah oksigen.
Langkah 7. Evaluasi
-
Keadaan umum bayi menjadi jauh lebih Baik dari
sebelumnya.